Senin, 23 November 2009

PENINGKATAN HEWAN KURBAN MENJELANG I’DUL ADHA

BAB I

Latar Belakang Masalah

Pada saat Menjelang I’dul Adha sekarang ini, kita semua khususnya untuk umat Islam pasti sudah tahu semua, bahwa I’dul Adha merupakan bulan di mana orang-orang Islam yang mampu dapat melaksanakan kurban.

Dan karena itu saya pada saat ini ingin mencoba melakukan penelitian mengenai Permintaan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha. Banyak sekali dapat kita lihat bahwa pengusaha-pengusaha hewan kurban membuka usaha-usaha mereka di pinggir-pinggir jalan.

Hewan yang mereka jual di antaranya seperti Kambing, Sapi dan Kerbau. Permintaan hewan-hewan tersebut pada saat ini sangat meningkat di karenakan banyak sebagian orang yang mampu untuk berkurban membeli hewan tersebut. Di samping itu juga harga permintaan dan penawaran hewan tersebut meningkat sangat tinggi di bandingkan pada bulan di luar I’dul Adha saat ini.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, kita dapat mengambil cara mengenai cara mengatasi harga permintaan hewan kurban menjelang I’dul Adha agar harga penjualan hewan tersebut tetap stabil dan mengapa harga hewan kurban tersebut melonjak sangat tinggi hanya pada saat menjelang I’dul Adha ?

Tujuan Penulisan

Penulisan makalah mengenai Permintaan Hewan Kurban Menjelang I’dul Adha ini antara lain :

a. Masyarakat dapat mengetahui alasan kenapa harga hewan kurban meningkat menjelang I’dul Adha.

b. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mengantisipasi pada saat kapan harga hewan tersebut stabil.

c. Masyarakat dapat membandingkan perbedaan antara harga hewan yang harganya tinggi dengan hewan kurban yang harganya stabil.

BAB II

Model Analisis

Model Analisis yang saya gunakan dalam penelitian yaitu Model Uniter Elastis, yaitu bila harga naik/turun sebanyak 1% maka permintaan akan turun/naik sebanyak 1 % pula ( presentase perubahan jumlah yang di minta sama dengan presentase perubahan harga ).

Metode Analisis

Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Induktif atau empiris yaitu menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Menarik suatu kesimpulan mengenai seberapa besar pengaruh perubahan permintaan terhadap perubahaan harga, maka diambillah data-data periodik.

Dengan menggunakan bantuan tabel dan grafik serta ilmu statistik dan matematik maka akan dengan mudah diketahui hubungannya dan seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang relatif valid.

Berbagai macam jumlah barang yang diminta pada berbagai macam tingkat harga di pasar tertentu, pendapatan tertentu dan periode tertentu berdasar Hukum Permintaan

Harga

Kuantitas yang diminta ( Q )

Pendapatan

( Revenue )

Titik / Periode

2000

125

250.0000

A

1900

131,6

250.0000

B

1850

135,2

250.0000

C

1700

147,1

250.0000

D

1685

148,4

250.0000

E

Literatur

Penelitian ini di ambil dengan Wawancara dan Observasi pada tempat penjualan UD. Rosidi

Buku Pengantar Ekonomi Mikro Iskandar Putong Edisi 3

Boediono, 1998. BPFE, Yogyakarta:Buku Ekonomi Mikro

BAB III

Metodelogi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Jagakarsa Kelapa III Jakarta Selatan, penelitian ini di lakukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Sebagai Subyek dalam penelitian ini yaitu Hewan Kurban di antaranya Sapi 40 Ekor dan Kerbau 30 ekor.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat harga permintaan dan penawaran Hewan Kurban Menjelang I’dul Adha di Daerah Jagakarsa Kelapa III.

Penelitian ini dilakukan pada awal minggu terakhir bulan Oltober 2009 hingga minggu kedua bulan November tahun 2009. Penentuan waktu mengacu kepada hari Menjelang I’dul Adha yang disertai pemotongan Hewan Kurban.

Sumber data di ambil langsung di lokasi penjualan hewan kurban dan dari penjual hewan kurban. Teknik pengumpulan data di ambil melalui wawancara dengan penjual Hewan Kurban dan Observasi langsung ke tempat penjualan hewan kurban.

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Penelitian mengenai Peningkatan Hewan Kurban Menjelang I’dul Adha ini dilakukan melalui Observasi dan wawancara langsung kepada penjual hewan kurban ( UD. Rosidi ). Penelitian ini dilakukan dengan mengetahui jumlah hewan apa saja yanbg di jual dan berapa jumlahnya.

Dalam hal ini UD. Rosidi menjelaskan bahwa hewan yang dijual yaitu Sapi dan Kerbu untuk Sapi ada 40 ekor dan Kerbau 30 ekor. Sementara untuk kambing belum sampai ke tempat penjualan.

Hewan kurban harganya meningkat menjelang I’dul Adha karena permintaan yang datang pun meningkat dan penjualan seperti ini hanya musiman saja. Peningkatan harga pada hewan tersebut dikarenakan karena jumlah permintaan yang menungkat, biaya transport dari daerah untuk datang ke kota, biaya makanan hewan, serta biaya perawatan hewan kraban tersebut.

Harga hewan kurban tersebut dapat stabil apabila harga permintaan dan penawaran antara produsen dan konsumen mendapatkan harga keseimbangan. Hewan kurban harganya dapat menurun apabila hewan kurban tersebut masih dalam keadaan banyak sedangkan musiman seperti I’dul Adha ini sudah mau habis atau pada saat hari terakhir I’dul Adha.

Apabila ada produsen yang ingin membeli 1 ekor sapi kurban, tetapi karena keadaan ekonominya tidak mencukupi, hal ini dapat di bantu dengan melakukan gabungan antara produsen yang satu dengan produsen sampai mencukupi harga yang sudah disepakati.

BAB V

Kesimpulan dan Implikasi

Dalam penelitian mengenai Permintaan Hewan Kurban Menjelang I’dul Adha yang meningkat pada saat musim I’dul Kurban ini, dapat di simpulkan bahwa akibat dari meningkatnya harga hewan tersebut di karenakan :

a. Bahwa permintaan hewan kurban di kota meningkatkan

b. Membutuhkan biaya transportasi dari suatu daerah ke daerah lain

c. Membutuhkan persediaan makanan untuk hewan kurban tersebut

d. Membutuhkan biaya perawatan untuk hewan kurban

Oleh penyebab yang di sebutkan di atas tadilah yang memungkinkan peningkatan harga hewan kurban tersebut menjadi meningkat di bandingkan hari di luar Hari I’dul Adha. Penin gkatan terhadap hewan tersebut juga dapat terpengaruh karena pendapatan masing-masing individu atau pendapatan per kapita meningkat.

Di dorong juga dengan kemampuan daya beli seseorang terhadap sesuatu yang harus terpenuhi bagi dirinya karena merupakan pemuas bagi kebutuhan, keinginan itulah yang mengakibatkan permintaan juga meningkat.

Untuk penawaran terhadap Hewan Kurban tersebut, penjual harus menghitung dahulu modal yang sudah ia keluarkan setelah itu ia harus dapat menghitung jumlah pendapatan yang sekecil-kecilnya untuk menawarkan hewan kurban tersebut kepada konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Ø Putong Iskandar, 2009.Economics, Pengantar Mikro dan Makro: Mitra Wacana Media.

Ø Boediono, 1998. BPFE, Yogyakarta:Buku Ekonomi Mikro

Ø Gregory Mankiw N., “Principles Of Economics Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3” , Salemba Empat.

Ø Kadariah, “Teori Ekonomi Mikro Edisi Revisi” , Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sabtu, 21 November 2009

3. Pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar

Pokok bahasan ilmu budaya dasar adalah masalah-lasakah kemanusiaan dan budaya. Menurut Budi Darma menyitir pendapat Arthur Koeslaer dalam The Act of Creation dan Wolter Kaufmann dalam The Future of The Humanities, masalah kemanusiaan dan budaya telah diungkapkan secara halus oleh ahki-ahki seni dan filsafat dalam karya-karya seni dan filsafat.

Bila seseorang mempelajari karya-karya seni dan filsafat, maka ia akan menjiwai pemasalahannya. Permasalahan tersebut antara lain kekuatan, kekuasaan, benturan individu dengan masyarakat, hubungan cinta kasih, cinta dan tanggung jawab, pengorbanan, keprcayaan dan akal budi. Permasalahan lainnya dapat pula ditinjau dari gabungan persoalan biologi, etika dan budaya, seperti permasalahan hak untuk hidup, hak untuk mati, tanggung jawab dan kewajiban dalam hidup.

Delapan topic tentang pokok bahasan Ilmu Budaya Dasar yaitu :

1. Manusia dan cinta kasih :

  • Cinta antara pria dan wanita, seks
  • Kekeluargaan
  • Persaudaraan

2. Manusia dan Keindahan :

Ø Kontemplasi

Ø Eksistensi

3. Manusia dan pendeitaan :

Ø Nasib buruk

Ø Penyesalan

Ø Kehilangan yang dicintai

4. Manusia dan keadilan :

Ø Rasa keadilan

Ø Perlakuan yang adil

5. Manusia dan pandangan hidup :

Ø Cita-cita

Ø Kebajikan

6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian :

Ø Kesadaran

Ø Kewajiban

Ø Pengorbanan

7. Manusia dan kegelisahan :

Ø Keterasingan

Ø Kesepian

Ø Ketidakpastian

8. Manusia dan harapan :

Ø Kepercayaan diri

Ø Gairah mengatasi kesulitan

Jika topik-topik tersebut di ubah formulasinya seseuai denngan pandangan seseorang terhadap hidupnya, misalnya :

o Seks

o Kegelisahan

o Derita

o Keadilan

o Pengabdian

o Kasih

o Keyakinan

o Maut

1. Tujuan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar yang mudah merangsang perasaan atau emosi dan pikiran seseorang sering tanpa disadari menyeret peserta proses belajar mengajar terbawa arus, asyik dengan materinya dan lupa pada tujuan sebenarnya dari ilmu budaya dasar.

Adapun tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat kebih manusiawi atau halus. Tujuan ilmu budaya dasar tersebut diharapkan dapat :

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

2. Member kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka.

3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakakkan disiplin yang ketat.

4. Menjembatani para akademis kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

5. Masalah-masalah budaya dalam ilmu budaya dasar

Masalah-masalah budaya adalah segala system atau tata nilai, sikap mental, pola berpikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan atau masalak tata nilai yang dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan, misalnya terjadinya proses ”dehumanisasi” atau pengurangan arti kemanusiaan seseorang.

Masalah-masalah budaya tersebut mencakup :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.

2. Hakikat manusia universal. Akan tetapi perwujudannya beraneka ragam.