Senin, 15 Oktober 2012

PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA PT. BANK MANDIRI PERSERO Tbk

Bandung, 05 Agustus 2008 - Dalam rangka pengembangan program Wirausaha Muda Mandiri yang telah menjadi tema Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri tahun 2008 sekaligus upaya peningkatan jumlah generasi muda yang menjadi entrepreneur baru, Bank Mandiri bersama Saung Angklung Udjo melaksanakan " Program Awi - Awi Mandiri 2008 . Saung Angklung Udjo adalah sebuah organisasi sosial budaya yang bertujuan untuk melestarikan kelangsungan hidup budaya, khususnya budaya Sunda yaitu kesenian angklung. 

Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan competitive amp comparative advantage produk dalam negeri, khususnya bambu serta menumbuhkan jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa seni dan pengrajin bambu sekaligus meningkatkan pengetahuan dan penghargaan masyarakat terhadap kerajinan berbahan baku bambu. Rangkaian Program Awi - Awi Mandiri 2008 terdiri dari seminar, program workshop mengenai kerajinan dan pengembangan sentra usaha bambu, pameran karya dan temu pasar serta penganugerahan karya terbaik dengan tema The Magic of Bamboo .

 Direktur Micro amp Retail Banking Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Program Awi - Awi Mandiri 2008 merupakan melting pot dan sarana belajar yang sangat bagus bagi generasi muda yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pengrajin bambu sekaligus peningkatan awareness masyarakat terhadap kerajinan bambu . Dalam program tersebut, mahasiswa yang merupakan perwakilan dari 10 Perguruan Tinggi di Bandung yaitu : ITB, ITeNas, Univ. Pasundan, STSI, STISI, Univ. Maranatha, ITHB, STDI, Univ. Widyatama dan Univ. Pendidikan Indonesia akan ditemukan dengan pengrajin bambu dari kelompok pengrajin bambu Padasuka Bandung, Manonjaya Tasik, Banjar, Cisaat Sukabumi dan Warung Kondang Cianjur, untuk berkolaborasi menciptakan karya seni berbahan dasar bambu.

 Program ini akan mempertemukan ide kreatif mahasiswa dengan kemampuan para pengrajin yang sama - sama berasal dari generasi muda. Akan ada proses kerjasama dan komunikasi sehingga dapat menghasilkan karya seni yang artistik dan diminati konsumen. Ini moment yang sangat menarik karena idealisme harus dapat sejalan dengan realitas untuk dapat dibuatnya suatu produk , tambah Budi Gunadi Sadikin. Lebih lanjut Budi G. Sadikin juga menjelaskan bahwa Program Awi - Awi Mandiri 2008 merupakan bentuk dukungan konkret Bank Mandiri terhadap himbauan Pemerintah untuk terus menggalakkan industri kreatif, salah satunya yaitu bidang kerajinan yang tahun lalu menyumbang devisa nomor 2 dari 14 jenis industri kreatif lainnya.

 Sebagai tahap awal, Bank Mandiri memang baru bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di Bandung yang memiliki fakultas seni, pada tahun - tahun berikutnya diharapkan program serupa dapat dilaksanakan di kota - kota besar lainnya. Kang Opick selaku penanggung jawab Saung Angklung Udjo yang juga merupakan anak ke-7 pendiri Saung Angklung Udjo menambahkan, Saung Angklung Udjo sangat beruntung bertemu dengan Bank Mandiri yang juga concern terhadap peningkatan kualitas generasi muda dan punya tekad yang sama yaitu menambah jumlah entrepreneur muda di Indonesia . Jika ingin tetap eksis, kerajinan dan kesenian bambu tersebut perlu dilestarikan oleh generasi muda Indonesia karena saat ini generasi muda kurang memberikan apresiasi kepada kebudayaan daerah sementara kerajinan dan kesenian bambu sendiri sangat diminati dan dihargai oleh wisatawan asing, ujar Opick
Bina Lingkungan


Selain kegiatan di atas Bank Mandiri juga bekerjasama dengan Kick Andy Foundation

Kick Andy Foundation yang sejak 2008 lalu dikenal melalui program Kaki Palsu Gratis, kini bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencanangkan Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri. Program ini juga diperluas melalui kerjasama dengan Korlantas Polri sebagai bentuk pengabdian polisi pada masyarakat. Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Bank Mandiri pada masyarakat melalui Program Bina Lingkungan – Mandiri Peduli Kesehatan. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang dilakukan pada Jumat (15/6) bertempat di Korlantas Polri. 

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Andy F. Noya (Ketua Kick Andy Foundation), Irjen Pol Drs Pudji Hartanto, MM (Kakorlantas Polri), serta Pahala N. Mansury (Direktur Finance and Strategy PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk). Selain penandatanganan kerjasama juga dilakukan penyerahan bantuan kaki palsu gratis kepada 26 orang penerima bantuan di wilayah Jabodetabek. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan pengukuran kaki palsu kepada para calon penerima bantuan. Relawan program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri juga turut terlibat dalam kegiatan ini. Para relawan yang terdiri dari polisi serta karyawan Bank Mandiri (Persero) Tbk ini sebelumnya mengikuti kegiatan pelatihan pengukuran kaki palsu. Selanjutnya, para relawan diharapkan akan menjadi kepanjangan tangan dalam pelaksanaan program terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.

Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri ini lahir melalui inspirasi tayangan Kick Andy Show yang menampilkan Sugeng SIswoyudhono. Kecelakaan yang dialami Sugeng semasa SMA hingga kaki kanannya harus diamputasi ternyata tidak turut melumpuhkan semangatnya. Sehari-hari, di desa Mojosari, Mojokerto tempat tinggalnya tersebut, Sugeng berprofesi sebagai loper susu. Di rumahnya, Sugeng juga membangun bengkel kaki palsu. Keterampilannya membuat kaki palsu pun tidak hanya dinikmatinya sendiri. Melalui program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri, diharapkan bukan semata-mata memberikan kaki palsu dan memungkinkan para penyandang disabilitas hingga dapat beraktivitas normal kembali tapi juga membagi semangat dan membangkitkan kemandirian.


Sumber :
  • http://www.bumn.go.id/mandiri/id/tanggung-jawab-sosial/bina-lingkungan/
  • http://www.kickandy.com/foundation/3/16/2319/read/Kaki-Palsu-untuk-Hidup-Mandiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan berkomentar :D