Bandung, 05 Agustus 2008 - Dalam rangka pengembangan program Wirausaha
Muda Mandiri yang telah menjadi tema Corporate Social Responsibility
(CSR) Bank Mandiri tahun 2008 sekaligus upaya peningkatan jumlah
generasi muda yang menjadi entrepreneur baru, Bank Mandiri bersama
Saung Angklung Udjo melaksanakan " Program Awi - Awi Mandiri 2008 .
Saung Angklung Udjo adalah sebuah organisasi sosial budaya yang
bertujuan untuk melestarikan kelangsungan hidup budaya, khususnya
budaya Sunda yaitu kesenian angklung.
Program tersebut diharapkan dapat
meningkatkan competitive amp comparative advantage produk dalam
negeri, khususnya bambu serta menumbuhkan jiwa entrepreneur di kalangan
mahasiswa seni dan pengrajin bambu sekaligus meningkatkan pengetahuan
dan penghargaan masyarakat terhadap kerajinan berbahan baku bambu.
Rangkaian Program Awi - Awi Mandiri 2008 terdiri dari seminar, program
workshop mengenai kerajinan dan pengembangan sentra usaha bambu,
pameran karya dan temu pasar serta penganugerahan karya terbaik dengan
tema The Magic of Bamboo .
Direktur Micro amp Retail Banking Bank
Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Program Awi - Awi Mandiri
2008 merupakan melting pot dan sarana belajar yang sangat bagus bagi
generasi muda yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pengrajin bambu
sekaligus peningkatan awareness masyarakat terhadap kerajinan bambu .
Dalam program tersebut, mahasiswa yang merupakan perwakilan dari 10
Perguruan Tinggi di Bandung yaitu : ITB, ITeNas, Univ. Pasundan, STSI,
STISI, Univ. Maranatha, ITHB, STDI, Univ. Widyatama dan Univ.
Pendidikan Indonesia akan ditemukan dengan pengrajin bambu dari
kelompok pengrajin bambu Padasuka Bandung, Manonjaya Tasik, Banjar,
Cisaat Sukabumi dan Warung Kondang Cianjur, untuk berkolaborasi
menciptakan karya seni berbahan dasar bambu.
Program ini akan
mempertemukan ide kreatif mahasiswa dengan kemampuan para pengrajin
yang sama - sama berasal dari generasi muda. Akan ada proses kerjasama
dan komunikasi sehingga dapat menghasilkan karya seni yang artistik
dan diminati konsumen. Ini moment yang sangat menarik karena idealisme
harus dapat sejalan dengan realitas untuk dapat dibuatnya suatu produk
, tambah Budi Gunadi Sadikin. Lebih lanjut Budi G. Sadikin juga
menjelaskan bahwa Program Awi - Awi Mandiri 2008 merupakan bentuk
dukungan konkret Bank Mandiri terhadap himbauan Pemerintah untuk terus
menggalakkan industri kreatif, salah satunya yaitu bidang kerajinan
yang tahun lalu menyumbang devisa nomor 2 dari 14 jenis industri
kreatif lainnya.
Sebagai tahap awal, Bank Mandiri memang baru
bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di Bandung yang memiliki fakultas
seni, pada tahun - tahun berikutnya diharapkan program serupa dapat
dilaksanakan di kota - kota besar lainnya. Kang Opick selaku
penanggung jawab Saung Angklung Udjo yang juga merupakan anak ke-7
pendiri Saung Angklung Udjo menambahkan, Saung Angklung Udjo sangat
beruntung bertemu dengan Bank Mandiri yang juga concern terhadap
peningkatan kualitas generasi muda dan punya tekad yang sama yaitu
menambah jumlah entrepreneur muda di Indonesia . Jika ingin tetap
eksis, kerajinan dan kesenian bambu tersebut perlu dilestarikan oleh
generasi muda Indonesia karena saat ini generasi muda kurang memberikan
apresiasi kepada kebudayaan daerah sementara kerajinan dan kesenian
bambu sendiri sangat diminati dan dihargai oleh wisatawan asing, ujar
Opick
Bina Lingkungan
Selain kegiatan di atas Bank Mandiri juga bekerjasama dengan Kick Andy Foundation
Kick Andy Foundation yang sejak 2008 lalu dikenal melalui program Kaki
Palsu Gratis, kini bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencanangkan
Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri. Program ini juga diperluas
melalui kerjasama dengan Korlantas Polri sebagai bentuk pengabdian
polisi pada masyarakat. Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri ini
merupakan salah satu bentuk kepedulian Bank Mandiri pada masyarakat
melalui Program Bina Lingkungan – Mandiri Peduli Kesehatan. Kerjasama
ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang dilakukan pada Jumat
(15/6) bertempat di Korlantas Polri.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Andy F. Noya (Ketua Kick
Andy Foundation), Irjen Pol Drs Pudji Hartanto, MM (Kakorlantas Polri),
serta Pahala N. Mansury (Direktur Finance and Strategy PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk). Selain penandatanganan kerjasama juga dilakukan
penyerahan bantuan kaki palsu gratis kepada 26 orang penerima bantuan
di wilayah Jabodetabek. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan
pengukuran kaki palsu kepada para calon penerima bantuan. Relawan
program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri juga turut terlibat dalam
kegiatan ini. Para relawan yang terdiri dari polisi serta karyawan Bank
Mandiri (Persero) Tbk ini sebelumnya mengikuti kegiatan pelatihan
pengukuran kaki palsu. Selanjutnya, para relawan diharapkan akan
menjadi kepanjangan tangan dalam pelaksanaan program terutama untuk
menjangkau daerah-daerah terpencil.
Program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri ini lahir melalui inspirasi
tayangan Kick Andy Show yang menampilkan Sugeng SIswoyudhono.
Kecelakaan yang dialami Sugeng semasa SMA hingga kaki kanannya harus
diamputasi ternyata tidak turut melumpuhkan semangatnya. Sehari-hari,
di desa Mojosari, Mojokerto tempat tinggalnya tersebut, Sugeng
berprofesi sebagai loper susu. Di rumahnya, Sugeng juga membangun
bengkel kaki palsu. Keterampilannya membuat kaki palsu pun tidak hanya
dinikmatinya sendiri. Melalui program Kaki Palsu Untuk Hidup Mandiri,
diharapkan bukan semata-mata memberikan kaki palsu dan memungkinkan para
penyandang disabilitas hingga dapat beraktivitas normal kembali tapi
juga membagi semangat dan membangkitkan kemandirian.
Sumber :
- http://www.bumn.go.id/mandiri/id/tanggung-jawab-sosial/bina-lingkungan/
- http://www.kickandy.com/foundation/3/16/2319/read/Kaki-Palsu-untuk-Hidup-Mandiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan berkomentar :D